DUO DJM. H. Muiz "Ribut" dan Djoko. S
Turunnya Djoko didukung H. Muiz “Ribut”, ke pentas paguyuban Gresik tak sekadar menjadi penggembira semata. Keseriusan menangani Latber Ps. Burung Giri, Gresik terus ditunjukkan. Hasilnya, relatif positif. Kini, gantangan Giri menjadi acuan kicaumania Pantura setiap Minggu siang.
Pembenahan sarana latihan agar peserta nyaman terus dilakukan. Baru-baru ini panitia juga mulai menerapkan latihan tanpa teriak. Dengan cara lebih humanis dan persuasif, panitia berhasil mengajak peserta untuk menikmati besutannya dari kursi di pinggir lapangan.
Tujuan ini yang diinginkan Dj”M” Enterprise. Memberikan perubahan kepada komunitas. Tak sekadar menjadi follower. “Kini, semua orang bisa bikin lomba atau latber. Tapi pertanyaannya, bagaimana bisa membuat gantangan makin diminati,” seru Djoko baru-baru ini.
Aturan tanpa teriak yang mulai diberlakukan pekan kemarin, tak sekadar sebagai peringatan tegas buat peserta. Panitia ingin, kicaumania tetap bisa nyaman latihan. Caranya ?
Sejak pekan kemarin, kursi-kursi sudah disediakan mengelilingi tenda latihan. Setiap sesi dirilis, panitia memeringatkan peserta agar tidak teriak. Sembari membagikan permen kepada peserta. Tujuannya untuk mengajak peserta agar lebih tertib. “Kalau pendekatannya lebih arif, saya rasa peserta bisa lebih mengerti,” timpalnya.
Terobosan yang terus dilakukan panitia menggiring peserta lebih betah. Tak bisa dipungkiri, kini, gantangan Giri menjadi poros kicaumania di Gresik. Setiap pekannya selalu dipadati kicaumania. Bahkan dari luar Gresik pun hadir.
Melihat tingginya animo setiap pekan, panitia mencoba menstabilkan jadwal latihan. Khusus dua pekan mendatang, panitia sementara meliburkan latihan. Saat dikonfirmasi, Djoko mengatakan, tujuannya untuk menghormati Mr. Alex dengan gelarannya Gresik Festival. “Gantangan Giri siap diliburkan pada 17 April mendatang untuk memeriahkan Gresik Festival,” seru Djoko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar